Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Sabtu, 17 Mei 2008

Pesona Alam Maros

Maros: Berwisata di hari libur memang sangat menyenangkan bila Anda berada di lingkungan yang masih alamiah. Apalagi berada di cagar alam yang memiliki kekhasan tumbuhan, satwa dan ekosistemnya. Salah satunya tempat melancong yang sangat menarik untuk berwisata alam ini adalah Cagar Alam Bantimurun di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

Cagar Alam Bantimurun ini merupakan tempat yang sangat cocok untuk berekreasi bersama keluarga dan pasangan. Cukup dengan uang Rp 5.000 per orang Anda bisa masuk ke tempat wisata alam tersebut. Selain dapat menikmati pemandangan alam yang indah, di sana Anda juga bisa melihat sejumlah tempat yang sarat pengetahuan alam. Soalnya di cagar alam tersebut terdapat sejumlah tumbuhan seperti jambu hutan, jabon, enau, cendana, randu, dan banjero. Selain itu, juga ada fauna seperti kupu-kupu, kera hitam, babi hutan, burung kepodang, dan walet.

Koleksi ratusan spesies kupu-kupu bisa Anda nikmati di Museum Kupu-Kupu Bantimurun. Goa Mimpi dan Air Terjun Bantimurun juga ada di sana. Selain di dalam museum, ratusan kupu-kupu yang beterbangan di lokasi sekitar juga bisa dinikmati secara langsung. Namun ini bisa dilihat hanya saat pagi hari atau saat debit air terjun setempat tak terlalu deras.

Sementara untuk menuju lokasi Goa Mimpi, para pengunjung harus berjalan sejauh sekitar 800 meter. "Lumayan jauh dan harus membawa air minum, karena jalannya naik turun" kata Dian Ardyanti, presenter Melancong Yuk. Namun setibanya di sana, pemandangan yang indah di dalam goa dapat dinikmati dan sangat menyenangkan. Sebab, di dalam goa terdapat stalaktit dan stalaknit yang berusia ratusan tahun.

Di Kabupaten Maros juga terdapat tempat wisata alam yang menarik lainnya. Ini seperti yang terdapat di kawasan Salenrang. Di wilayah tersebut terdapat gunung kapur (karts) seluas 13.000 hektare. Bebatuan yang terdapat di pegunungan kapur tersebut bentuknya tak beraturan dan terkesan artistik. Bila dilihat bentuknya banyak yang tak bergeometris karena sudah mengalami erosi sekitar jutaan tahun lalu.

Selain dari daratan, bebatuan kapur tersebut juga bisa dilihat di pinggir dan tengah sungai. Namun untuk menikmatinya harus menaiki perahu yang dikemudikan warga setempat. Para pelancong juga dapat menikmati pemandangan langit yang indah dan suasana air yang tenang saat menaiki perahu tersebut.

Di tempat berbeda, Anda juga bisa menikmati lukisan prasejarah terkenal di Taman Layang-Layang. Lukisan tersebut berada di dalam dinding goa. Bentuknya beraneka ragam seperti lukisan tangan dan binatang. Pada zaman prasejarah, goa itu merupakan tempat tinggal Suku Koala

Tidak ada komentar: