Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Jumat, 26 Februari 2010

Refleksi HUT Ke-446 Kabupaten Sinjai



Gebrakan Bupati Sinjai dalam menggenjot pembangunan daerahnya senantiasa memaksa orang untuk angkat jempol. Ada saja inovasi dan hal baru yang dilakukannya agar masyarakat Sinjai bisa lebih sejahtera dan nyaman. Setelah berhasil tahun 2009 membawa Sinjai menjadi juara III nasional versi Asian Development Bank (ADB)dalam hal peningkatan ruas jalan hingga ke pelosok desa.

Ulasan Silisuli
Silisuli@yahoo.com
Dalam kategori itu, Sinjai hanya kalah dibandingkan Jakarta dan Surabaya yang memang memiliki infrastruktur jalan lebih memadai dan telah eksis sejak jaman kolonial Belanda. Sinjai patut berbangga, karena mampu melambung diantara berbagai kota besar lainnya.
Laporan lainnya yang patut dibanggakan dari karya Rudiyanto Asapa selaku bupati adalah mampu mengangkat Human Development Index (HDI) Sinjai pada
posisi tiga nasional, sesuai hasil publikasi WHO. HDI Sinjai melampaui seluruh kabupaten/kota di KTI dan hanya beda tipis dari Kabupaten Jembrana Bali.
Bicara soal prestasi lainnya, tampaknya tidak cukup diceritakan pada kolom ini. Namun 42 penghargaan yang diterima Rudiyanto Asapa dari pemerintah pusat maupun organisasi dunia merupakan bukti konkret Rudiyanto Asapa merupakan salah seorang bupati paling berkualitas di tanah air. Karakter kepemimpinannya yang egaliter, mungkin menjadi inspirasi tersendiri bagi Rudiyanto untuk melakukan inovasi tanpa henti untuk memajukan Sinjai dari kemiskinan dan keterbelakangan.
Saat ditemui di Hotel Sahid Jaya, belum lama ini, mantan Ketua LBH Makassar itu, mengaku, masih memiliki beberapa “mimpi besar” untuk diwujudkan di Sinjai.
Pertama, mengikis desa yang belum terlayani listrik. Rudiyanto bertekad, bila PLTA Manipi telah rampung, maka perjuangannya yang utama adalah “menerangi” desa-desa di Sinjai yang masih “gelap”. Kedua, menambah dokter keluarga. Selama ini dari jumlah tenaga medis yang ada, satu tenaga medis harus melayani 50 Kepala Keluarga (KK). Kondisi itu dinilainya tidak ideal. Untuk itu Rudiyanto menargetkan agar setiap tenaga medis cukup melayani maksimal 25 KK saja, agar pelayanan medis kepada masyarakat bisa lebih optimal.
Ketiga, membangun Islamic Centre (IC) terbaik di Sinjai. IC itu diharapkannya akan mampu menjadi IC berpelayanan terbaik di KTI, dimana keberadaannya dapat berperan meningkatkan pencerahan spirituil kepada masyarakat."IC ini selain menjadi tempat
ibadah dan sarana pendidikan islam, juga mampu menjadi tempat karantina yang nyaman bagi calon jemaah haji Sinjai. Mungkin selama seminggu CJH dilayani dan dikontrol kesehatan dan gizinya, sebelum berangkat naik haji. Dan ini harus gratis," tegas suami dari Dr Hj Felicitas Tallulembang Asapa itu.
Mimpinya yang kesekian namun bukan yang terakhir adalah membangun sebuah fly over di pusat kota Sinjai. Fly over itu diharapkan mampu menjadi salah satu icon Sinjai yang dapat mengantisipasi kemacetan untuk beberapa tahun ke depan. Rasanya, dari track-recordnya pada periode pertama, mimpi-mimpi itu akan menjadi inspirasi dan spirit bagi Rudiyanto Asapa untuk berjuang mewujudkan semua mimpinya sebagai bentuk rasa cintanya kepada masyarakat Sinjai.
Sumber: http://www.ujungpandangekspres.com

Tidak ada komentar: